Rusdi Kirana: Batam Strategis Bagi Lion Air

Presiden Direktur PT Lion Mentari Airlines Rusdi Kirana berpendapat Bandara Internasional Hang Nadim di Batam, Kepulauan Riau, strategis bagi pengembangan bisnis Maskapai Lion Air.

"Batam merupakan penghubung utama Indonesia barat dengan tengah dan timur. Dari Batam, Lion Air bisa terbang ke Indonesia tengah dan timur tanpa transit di Bandara Soekarno-Hatta (Banten)," kata Rusdi di Batam, Senin.

Ia mengatakan, masyarakat Indonesia bagian barat terutama Sumatra daratan yang ingin bepergian ke Indonesia tengah dan timur bisa terbang langsung melalui Batam tanpa transit di Cengkareng, Banten.

"Bagi maskapai hal tersebut akan sangat menguntungkan, bagi penumpang juga menguntungkan karena harga tiket lebih murah dan waktu tempuh lebih cepat," kata dia.

Ia mengatakan, dalam bisnis penerbangan, konsumsi bahan bakar mencapai 40 persen dari seluruh biaya.

"Itu alasan kami memilih Batam menjadi hub utama kami. Dari sini kami juga bisa membuka penerbangan internasional ke Timur Tengah, sejumlah kota di China dan India," kata dia.

Rusdi mengatakan, mulai 2015 Lion Air membuka penerbangan internasional dari Batam setelah resmi menjadikan kota itu sebagai hub pada Desember 2013.

Lion Air saat ini memiliki 15 jalur penerbangan domestik dari Batam.

Bandara Internasional Hang Nadim Batam merupakan bandara yang dikelola BP Batam, bukan oleh PT Angkasa Pura sebagaimana bandara-bandara lain.

Mulai 6 Desember 2013 Lion Air resmi menjadikan bandara dengan landasan pacu sepanjang 4,025 meter itu sebagai penghubung Indonesia bagian barat terutama Sumatera ke wilayah Indonesia tengah dan timur.

Di Batam pula Lion Air menempatkan pusat perawatan dan pemeliharaan armada pesawat terbangnya, yang secara ekspansif keseluruhan akan terdiri dari 408 pesawat terbang (201 Boeing B-737-900 series dan 207 Airbus A-320 series plus beberapa tipe lain).